JAKARA - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, saat ini masih banyak masyarakat yang belum menjangkau layanan perbankan. Apalagi untuk mengakses keuangan yang berbasis digital.
"Masih ada jumlah (nasabah) banyak yang belum memiliki (akses perbankan),” ujarnya saat membuka acara membuka acara Indonesia Fintech Summit Expo (IFSE) 2019 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Senin (23/9/2019).
Baca Juga: Daftar Terbaru Fintech dan Investasi Bodong, Pelototi Namanya
Dalam acara ini Menko Darmin didamping oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Meskipun begitu, lanjut Menko Darmin, seharusnya hal tersebut ditangkap sebagai peluang oleh para pelaku Financial Technology (Fintech). Pasalnya cara kerja fintech ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan akses layanan keuangan.
Baca Juga: Menko Darmin: Fintech Jauh Lebih Ampuh Tingkatkan Inklusi Keuangan RI
“Masyarakat butuh layanan keuangan yang lebih mudah dan favourable. Fintech dapat memegang peranan ini," katanya.
Berdasarkan data, saat ini fintech telah menjangkau 70% masyarakat perbankan dan non-perbankan (unbankable). Adapun saat ini total fintech yang resmi dan terdaftar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia sebanyak 169 aplikasi.
"Ke depan potensi fintech akan semakin besar," lanjutnya.
Darmin juga berharap ketika sudah menjangkau seluruh masyarakat, diharapkan kontribusi fintech bisa lebih besar lagi. Khususnya kepada ekosistem ekonomi digital dengan cara mengedukasi masyarakat dari sisi keamanan.
"Masih banyak tantangan terutama infrastruktur. Dibutuhkan koordinasi berbagai pihak," ucapnya.
Asal tahu saja, sejumlah perbankan dan juga perusahaan fintech ikut meramaikan acara IFSE 2019 ini. Salah satunya adalah BRI yang merupakan salah satu perbankan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
(Dani Jumadil Akhir)