BALI - Perlambatan ekonomi global berdampak besar pada kinerja pertumbuhan perdagangan beberapa sektor di Indonesia. Salah satu yang paling terdampak yakni pertumbuhan sektor automotif yang diprediksi akan mengalami kontraksi hingga -10% pada tahun 2019.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan, pertumbuhan sektor automotif hingga pertengahan tahun ini sudah mengalami kontraksi hingga -11%.
"Jadi, kami prediksi hingga akhir tahun mengalami kontraksi hingga -10 %," ujar dia saat Pelatihan Wartawan Bank Indonesia di Kuta Bali, Sabtu (28/9/2019).
Menurut dia, kinerja sektor automotif sangat berhubungan erat dengan kondisi ekspor komoditas. Untuk kendaraan komersil, kinerjanya sangat tergantung pada kinerja perdagangan batu bara.
Sementara, pertumbuhan kendaraan penumpang sangat bergantung pada kondisi ekspor CPO.
"Ketika perdagangan batu bara dan CPO turun, maka berbanding lurus dengan kinerja automotif yang ikut menurun," tutur dia.