Dalam acara tersebut Bank BRI juga mendatangkan 10 pembatik yang merupakan anggota Rumah Kreatif BUMN (RKB) Solo dan RKB Yogya untuk hadir. Sunarso menambahkan, di Solo Raya Bank BRI memiliki 73 ribu binaan yang tergabung di RKB, dimana 60 persen diantaranya merupakan pembatik.
Dijelaskan Sunarso, batik merupakan karena karya seni, maka keunikannya yang tidak bisa distandarkan secara manufaktur. Itu yang harus dijaga misalnya sentuhan seni dan handmade.
“Itu yang mesti dijaga maka nilai tambah ada di situ. Jadi kita arahkan ke sana sehingga pembinaan kita adalah membina untuk menjaga sifat orisinalnya yang non pabrikan dan tampilan lebih menarik dan bisa akses pasar internasional dan kita fasilitasi transaksinya,”ujar Sunarso mengakhiri.
Masih dalam rangka perayaan Hari Batik Nasional, Bank BRI juga mewajibkan seluruh pekerjanya yang berjumlah kurang lebih 124 ribu di seluruh Indonesia untuk memakai batik pada hari Rabu (02/10). Ini merupakan upaya perseroan untuk menumbuhkan kebanggaan dan kecintaan akan batik kepada seluruh pekerjanya. (ADV)
(Fahmi Firdaus )