JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan bahwa Sri Mulyani tak cocok lagi untuk menjadi Menteri Keuangan pada kabinet pemerintahan Jokowi jilid II.
"Kalau saya melihatnya Menteri Keuangan saat ini (Sri Mulyani) strateginya apa? Tak jelas, jujur saja. Maka itu sekarang ini ketidak jelasan strategi," ujar dia pada acara dialog 100 ekonom bersama JK di Hotel Westin Jakarta, Kamis (17/10/2019).
Baca Juga: Sambil Merangkul Susi Pudjiastuti, Begini Senyum Perpisahan Menko Luhut hingga Jonan
Menurut dia, kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati selama lima tahun di Pemerintahan Jokowi-JK belum menunjukan hasil. Pasalnya beberapa strategi hingga kebijakan yang dilakukan dia belum mampu mengejar target pertumbuhan hingga penerimaan perpajakan.
"Contohnya Kemenkeu beberapa kali tengah memberikan banyak sekali instentif pajak kepada masyarakat hingga pelaku usaha. Namun, sejalan dengan itu, Kemenkeu juga menargetkan penerimaan pajak yang tinggi," tutur dia.
Baca Juga: Posisi Menteri BUMN Harus Diisi Tokoh yang Jago Bisnis
Dia menjelaskan secara teori, apabila pajak ditekan begitu besar maka peluang untuk konsumsi dan investasi dalam negeri akan menurun. Secara otomatis, itu juga akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Apabila itu menurun dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi ya negatif. Ini kita perlu kejelasan strategi," tutur dia.