JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono telah memimpin rapat koordinasi (rakor) tentang lima destinasi pariwisata super prioritas di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rakor tersebut dihadiri oleh Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio, dan Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Kemudian, turut hadir juga Wakil Menteri (Wamen) Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, dan Wamen BUMN Kartiko Wirjoatmodjo.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa rapat kali ini, dirinya bersama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan tentang lima destinasi pariwisata prioritas kepada Menteri dan Wakil Menteri yang baru.
Baca Juga: Angela Tanoesoedibjo: Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Harus Disinergikan
"Pesan pak Presiden Joko Widodo menginginkan lima destinasi pariwisata super prioritas selesai. Di mana lima destinasi itu seperti, Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur dan Mandalika dan Likupang," ujar dia, Sabtu (26/10/2019).
Dia berharap dengan rapat ini, ke depannya, Menteri BUMN, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dan Kepala BKPM dengan cepat menangkap apa program di lima destinasi pariwisata super prioritas tersebut.
"Jadi, apabila infrastruktur di lima destinasi itu dibangun, tapi event tidak direncanakan, logistik tidak direncanakan pasti apa yang disampaikan ke pemasaran, investasi, logistik, hotel tidak siap. Pak Presiden Jokowi berharap tidak sent saja tapi harus delivered," ungkap dia.
Menurut dia, tujuan rapat ini, untuk sharing information supaya para Menteri terkait itu cepat dari pada beliau membaca pasti butuh waktu. "Tadi juga cuma 2 jam rapat. Insya Allah mereka tahu big picture-nya (gambaran besarnya)," jelas dia.
Sedangkan Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan bahwa kegiatan ini sebagai koordiansi agar ada inisiatif baru dari fungsi-fungsi keusahaan di beberapa titik bisa segera di koordinasikan.
"Contoh kita sudah buat format yang bagus, Labuan Bajo. Dan format ini bisa dilakukan di beberapa tempat ke Menteri BUMN," pungkas dia.
(Fakhri Rezy)