Perang Twitter Vs Facebook soal Larangan Iklan Politik

Adhyasta Dirgantara, Jurnalis
Jum'at 01 November 2019 15:23 WIB
Facebook (Foto: Reuters)
Share :

"Tantangan ini akan memengaruhi semua komunikasi internet, bukan hanya iklan politik. Kami akan memfokuskan upaya kami pada masalah akar, tanpa beban tambahan dan kerumitan membawa uang. Mencoba memperbaiki keduanya berarti tidak memperbaiki dengan baik, dan merusak kredibilitas kita," tulis Dorsey melalui Twitter.

Apalagi, dampak bisnisnya juga minimal. Baik Facebook maupun Twitter mengatakan iklan politik hanya menghasilkan sebagian kecil dari keseluruhan pendapatan iklan mereka. Sebab, CFO Twitter Ned Segal membuat tweet pada hari Rabu bahwa perusahaan hanya membukukan USD3 juta dalam pendapatan iklan politik selama pertengahan 2018.

Untuk saat ini, Zuckerberg berpegang teguh pada prinsipnya bahwa itu bukan pekerjaan Facebook untuk membayar pidato politik. Namun pengumuman Dorsey adalah ancaman terbesar, paling menonjol terhadap argumen itu. Twitter bukan yang pertama. Sebelumnya, TikTok juga mengatakan akan melarang iklan politik awal bulan ini, tetapi karena platform yang mendominasi sebagian besar diskusi politik dan budaya, keputusan tersebut justru membawa beban tambahan.

"Meskipun saya telah mempertimbangkan apakah kita seharusnya tidak membawa iklan ini di masa lalu dan saya akan terus melakukannya, secara seimbang, sejauh ini, saya pikir kita harus melanjutkan," ucap Zuckerberg.

Seperti yang telah kita lihat berulang kali dengan Facebook, keputusan Zuckerberg adalah final. Dan mungkin saja ternyata Dorsey akan memenangkan debat terpanas di Silicon Valley sekarang.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya