JAKARTA - PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) berhasil mencetak prestasi pada kinerja keuangan. Persero meraih laba pada kuartal III-2019.
Setelah berhasil menorehkan prestasi positif pada semester pertama 2019 lalu, BNBR berhasil meraih laba bersih sebesar Rp349,5 miliar di kuartal III-2019. Angka tersebut naik dibandingkan kuartal III-2018 yang masih mencatat kerugian sebesar Rp1,22 triliun.
Baca juga: Lunasi Utang, Bakrie&Brothers Private Placement Rp9,38 Triliun
“Kerja keras yang dilakukan beberapa tahun terakhir telah membuahkan hasil nyata. Kami dapat menjaga konsistensi kinerja positif yang berhasil kami catatkan sejak semester pertama lalu. Pada kuartal ketiga ini, BNBR kembali mencetak laba dan ini sangat menggembirakan bagi para pemangku kepentingan, terutama investor,” kata Direktur Utama BNBR, Anindya Novyan Bakrie daalm keterangan tertulisnya, Jakarta, Minggu (3/11/2019).
Selain berhasil meraup laba bersih (net profit) Rp349,5 miliar, Perseroan pada periode ini juga berhasil menghimpun pendapatan yang lebih besar yakni Rp2,47 triliun, naik sebesar 6,16% dibanding perolehan revenue di periode yang sama 2018 lalu yang hanya mencapai Rp2,33 triliun.
Baca juga: Disuspensi Sejak Lebaran, Saham Bakrie&Brothers Diperdagangkan Kembali Hari Ini
“Peningkatan perolehan laba Perseroan pada kuartal III dan semester pertama tahun ini adalah catatan yang bagus. Sebab, tahun lalu Perseroan masih mencatat rugi Rp1,2 triliun lebih,” ujar Anindya Bakrie.
Lebih jauh ia menjelaskan, sejumlah faktor juga ‘mengangkat semangat’ Perseroan sejak beberapa bulan terakhir, yaitu kinerja anak perusahaan yang makin baik dan memberikan kontribusi positif.
Baca juga: Weleh... Turun 4.302%, Induk Usaha Bakrie Malah Rugi Rp842 Miliar
Seperti diketahui, sejak beberapa tahun belakangan ini BNBR memang konsisten melakukan berbagai upaya perbaikan posisi keuangan, utamanya dengan merestrukturisasi utang serta menjalankan program cost reduction dan efisiensi besarbesaran di tingkat operasional anak-anak usaha.
“Secara bertahap, kinerja BNBR berhasil kita perbaiki dan tingkatkan. Beban utang secara konsisten terus berkurang dan nilai aset meningkat. Tahun lalu, kita juga melakukan konversi sebagian utang menjadi saham dan ini turut meringankan beban secara cukup signifikan,” papar Anin.
Tercatat dalam Laporan Keuangan, beban utang dan bunga Perseroan memang berkurang dari Rp344,63 miliar pada kuartal III-2018 menjadi tinggal Rp129,12 miliar pada periode yang sama tahun ini. “Inilah salah satu bukti dan buah keberhasilan restrukturisasi keuangan Perseroan beberapa tahun terakhir,” kata Anindya lagi.
“Sejak akhir Desember 2018 hingga pertengahan 2019, beberapa unit usaha menampilkan performa lebih bagus dibanding waktu-waktu sebelumnya,” katanya.
Lebih lanjut Anindya Bakrie menjelaskan bahwa kinerja yang positif hingga menjelang akhir 2019 ini diharapkan akan membuat gerak usaha BNBR semakin lincah. “Hasil positif ini menjadi modal bagi kita untuk terus berupaya memperkuat fundamental bisnis Perseroan. Menurunnya beban hutang tentu akan menjadikan struktur keuangan BNBR menjadi semakin kuat,” kata Anin menegaskan.
Ditambahkannya, ke depan Perseroan akan terus memperbaiki lini usaha semua anak perusahaan, sehingga mampu berkontribusi lebih besar lagi kepada BNBR untuk menjalankan usaha dan mencapai kejayaan seperti sebelumnya.
“BNBR committed untuk back to basic. Kita perkuat lagi industri-industri yang sejak awal kita tekuni. Dibarengi dengan penerapan dan penguasaan teknologi terkini serta penambahan investasi terhadap sumberdaya yg memadai, kami yakin BNBR akan mampu bersaing secara global,” tutup Anindya Bakrie.
(Fakhri Rezy)