JAKARTA - Dunia ekonomi tengah dirundung awan gelap. Pasalnya ekonomi mengalami slow down. Bahkan, ekonomi mengalami tumbuh terendah dalam satu dekade.
Perbankan sebagai salah satu pilar penting dalam tatanan ekonomi Indonesia pun menjadi sorotan. Yang kerap menjadi pertanyaan banyak kalangan adalah, bagaimana hasil stress test perbankan di Indonesia?
Baca juga: Peluang Investasi di Tengah Perang Dagang
Dewan Komisioner Pengawas Perbankan Heru Kristiyana menjelaskan, hasil stress test menunjukkan bahwa kondisi perbankan masih dalam kondisi yang baik.
"Assessment terakhir itu perbankan masih oke. Net Interest Margin (NIM) masih 4%, likuiditas perbankan baik, Loan to Deposit Ratio (LDR) dan Non Financial Risk (NFR) juga baik. Non Performing Loan (NPL) masih dalam kisaran gross 2,66%, nett di kisaran 1%," ujar Heru menjawab pertanyaan Okezone.
Seperti diketahui, kondisi ekonomi global dalam penuh ketidakpastian. Kendati demikian, lembaga donor International Monetary Fund (IMF) menyatakan bahwa ekonomi ASEAN cenderung menjadi lebih baik.
"Likuiditas permodalan kita masih kuat menyerap risiko yang timbul. Jadi memang industri perbankan masih oke," tegas Heru.
Berdasarkan catatan Okezone, bank BUMN PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengantongi laba bersih sebesar Rp20,3 triliun di kuartal III-2019. Realiasi itu tumbuh 11,9% dari periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp18,1 triliun.