JAKARTA - Perang dagang antara Amerika Serikat dan China berdampak secara signifikan pada kondisi perekonomi global pada umumnya dan Indonesia secara khusus. Pasalnya, perang dagang ini menjadi permasahan mendasar bagi perekonomian di dunia.
Anggota DPR RI Dave Laksono menilai, perang dagang ini merupakan permasalahan mendasar yakni terkait dengan adanya ketidaksetaraan dalam Globalisasi, beberapa persaingan yang tidak fair antara negara kaya ditambah persaingan geo-ekonomi dan politik antara kepemimpinan China dan AS. Selain itu, sistem perdagangan yang berbasis pada aturan saat ini yang sudah tidak memadai lagi dalam menghadapi kebangkitan suatu negara khsususnya pada negara besar seperti China dan Amerika Serikat.
Baca juga: Selesaikan Perang Dagang, Presiden Trump dan Wakil PM China Akan Bertemu
"Kurangnya kebersamaan antar negara dalam globalisasi saat ini membuat dimensi mengenai negara sedikit bergeser yang pada akhirnya mengarah kepada platform politik yang lebih nasionalistis dan proteksionis," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jakarta, Rabu (16/10/2019).
Dirinya mengatakan, hal tersebut menjadi penyebab beberapa negara merespons fenomena ini dengan lebih memproteksi kebijakan ekonomi negaranya. Salah satunya adalah Brexit di Inggris dan kebijakan Donald Trump dalam mengamankan ekonomi negara AS.
Baca juga: Produk Amerika Kian Tergilas Perang Dagang?
"Ketika respons terhadap gejala tersebut hadir baik itu di dalam dan di luar negeri, negara-negara seperti Indonesia, perlu memiliki arah dan respons strategis yang diperlukan untuk memperkuat ekonomi di dalam negeri, di kawasan dan di seluruh dunia," ujarnya.
Dalam kasus Indonesia, lanjutnya, nasionalisme dan proteksionisme tidak banyak terkait dengan masalah ketimpangan seperti di negara maju dan telah melekat dalam retorika politik dan kebijakan publik di Indonesia. Meski secara domestik ketimpangan itu tidak begitu kuat dan dapat memberikan banyak peluang namun tidak bisa dipungkiri yang paling akan dirasa adalah daya beli masyarakat.
Baca juga: Dampak Perang AS-China, Presiden Jokowi: Ada Peluang untuk Para Pengusaha Mebel di Indonesia
"Hal tersebut menyebabkan pertumbuhan ekonomi akan sedikit mengalami hambatan dan ini kemudian akan menjadi fenomena dinamis dalam ekonomi," ujarnya.