JAKARTA - Kementerian Perdagangan mendorong industri dan perdagangan pengolahan kakao dan cokelat. Hal tersebut melalui penguatan jalinan kemitraan industri dan eksportir dengan para petani kakao untuk memperkuat pasokan.
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto mengatakan, meningkatkan produksi kakao harus yang berkelanjutan (sustainable) dan ramah lingkungan. Kemitraan tersebut dapat memperkuat industri pengolahan kakao dan cokelat serta mendorong ekspor produk kakao olahan ke pasar global.
Baca juga: Produk Kakao Papua Siap Masuk Pasar Amerika
"Indonesia sebagai negara utama penghasil biji kakao dan produk kakao di dunia, sangat berkepentingan atas upaya bersama para pemangku kepentingan dalam merespons isu-isu terkaitindustri kakao, khususnya produksi kakao global yang berkelanjutan," ungkap Mendag Agus dalam keterangan tertulis, Jakarta, Minggu (17/11/2019).
Menurutnya, salah satu cara menjaga pasokan kakao yang berkelanjutan yaitu dengan meningkatkan produksi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Oleh sebab itu perlu kemitraan industri pengolahan kakao dan cokelat dengan eksportir dan petani.
Baca juga: RI Impor Kakao 200.000 Ton di 2017, Tertinggi Sepanjang Sejarah
"Kemitraan yang terjalin di antara industri, eksportir, dan petani dapat memperkuat industri kakao di dalam negeri dan memajukan para petani kakao sekaligus perekonomian Indonesia,"ungkap Mendag Agus.
Menurut Mendag Agus, saat ini industri pengolahan kakao dan cokelatdiIndonesia menghadapi tantangan kontinuitas pasokan bahan baku biji kakao di dalam negeri yang masih belum mencukupi kebutuhan industri pengolahan kakao dan cokelat.
Untuk memenuhi kapasitas produksinya, industri pengolahan kakao dan cokelat masih mengimpor biji kakao dengan menggunakan berbagai fasilitas kemudahan impor.