Hyperloop Mengancam Industri Penerbangan?

Maylisda Frisca Elenor Solagracia, Jurnalis
Selasa 19 November 2019 14:50 WIB
Teknologi Hyperloop. (Foto: Okezone.com/CNBC)
Share :

JAKARTA - Penerapan Hyperloop dinilai akan mengancam industri penerbangan dalam waktu dekat. Transportasi ini dinilai lebih cepat dan biayanya lebih murah dibanding pesawat biasa.

Di tengah meningkatnya pembicaraan tentang pengurangan emisi karbon dan memotong biaya untuk perjalanan udara, Vice President of Marketing Boeing Commercial Airplanes Randy Tinseth mengungkapkan soal teknologi yang terbukti mampu merevolusi transportasi.

Baca Juga: Air Arabia Teken Pembelian 120 Pesawat Airbus di Dubai Airshow

"Saya pikir mungkin hal ini tidak akan terjadi dalam hidup saya. Ketika saya berpikir tentang hyperloop dan kemampuannya. Butuh 13 tahun bagi kota untuk mengembangkan dan membangun landasan pacu ketiga di bandara. Bisa dibayangkan dampak lingkungan yang akan terjadi untuk membangun hyperloop yang butuh beberapa ratus mil?" ujarnya," kata Tinseth, dilansir dari CNBC, Selasa (19/11/2019).

Ide pertama kali ini dicetuskan oleh CEO Tesla Elon Musk pada 2013. Transportasi hyperloop menjanjikan lebih cepat dalam perjalanan udara dengan biaya yang lebih rendah.

Konsep ini dirancang untuk mendorong pod melalui tabung besar di bawah tanah dengan kecepatan 750 mph menggunakan magnet. Para pengembang berharap untuk menerapkan teknologi di seluruh dunia.

Baca Juga: Sisir Truk Kelebihan Muatan, Bina Marga Gandeng Polri dan Kemenhub

Ratusan juta dolar telah diinvestasikan dalam merancang sistem ini. CEO Virgin Group Richard Branson, yang mengetuai Virgin Hyperloop One, salah satu perusahaan yang berlomba untuk mengembangkan teknologi, menyebutnya sangat menarik.

"Ketika kamu berbicara tentang pod dengan kecepatan 6, 7, 800 mil per jam, baik dengan orang-orang dan kargo, itu sangat menarik," katanya.

Rintangan besar menghalangi hyperloop menjadi kenyataan bagi orang dan kargo, khususnya kompleksitas teknologi dan sistem tabung rumit yang diperlukan, yang diperkirakan menelan biaya jutaan dolar. Tantangan keselamatan, peraturan, ekonomi, dan kebijakan publik juga tetap ada, tetapi berkat kemajuan teknologi dan minat dari investor besar, idenya bukan lagi sekadar bahanfiksi ilmiah belaka.

DP World, operator pelabuhan milik negara UEA dan salah satu operator pelabuhan terbesar di dunia, menandatangani kemitraan dengan Virgin Hyperloop One untuk mengembangkan transporter kargo pada tahun lalu. Ia mengumumkan, pada awal tahun ini mereka akan meluncurkan proyek pertama di India, dalam sebuah usaha yang diharapkan perusahaan akan "menambah nilai" dan mengatasi masalah kemacetan di negara ini.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya