JAKARTA - Presiden Joko Widodo menyebut sektor pertambangan merupakan lumbung bagi orang-orang kaya. Banyak orang kaya di dunia berasal dari sektor pertambangan
Begitupun yang terjadi di Indonesia, di mana beberapa konglomerat berasal dari pengusaha pertambangan. Perusahaan-perusahaan besar yang ada di Indonesia pun masih banyak yang dikuasai oleh sektor pertambangan.
Baca juga: Jika Tak Dilarang, Cadangan Nikel RI Akan Habis 7 Tahun Lagi
Hal ini tidak terlepas dari kebutuhan batu bara untuk sektor energi di dalam negeri masih tinggi. Beberapa kebutuhan energi seperti listrik kini masih menggunakan batu bara.
"Tidak hanya di dunia, di Indonesia juga orang-orang kaya, itu berasal dari pertambangan. Jadi yang hadir di sini saya pastikan orang kaya karena dari pertambanagan. Saya yakin itu," ujarnya dalam acara Indonesia Mining Award, di Hotel Ritz Carlton SCBD, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Baca juga: Maksimalkan Hasil Tambang di Smelter, Menko Darmin Panggil 3 Kementerian
Meskipun dianggap penting, Jokowi menitipkan pesan kepada para pengusaha batu bara. Khususnya yang berkaitan dengan kerusakan lingkungan karena eksploitasi tambang yang berlebihan.
"Saya lihat masih banyak kerusakan lingkungan akibat penggunaan Sumber Daya Alam yang begitu cepat," ucapnya.
Baca juga: Ekspor Nikel Dilarang, Menko Luhut: Ini Bagus
Selain itu, dirinya juga meminta kepada para pengusaha batu bara untuk hati-hati dalam mengelola sumber daya alam (SDA). Karena menurutnya, Batu bara merupakan salah satu sumber daya alam yang tidak dapat di perbaharui.
Sehingga, menurut Jokowi, jika di eksploitasi secara terus menerus stok batu bara bisa habis. Mulai dari saat ini dirinya meminta kepada para pengusaha untuk mencari alternatif pengganti batu bara.
"Batu bara adalah tambang yang berasal dari sumber daya alam yang tidak bisa kita perbarui. Sehingga penggunaannya harus betul-betul ramah lingkungan," jelasnya.
(Fakhri Rezy)