Menengok kinerja tersebut, Khi mengaku anjloknya harga saham TGRA menjadi hal yang mengejutkan bagi perseroan. Dirinya berharap kabar yang beredar mengenai kepemilikan saham oleh Benny Tjokro di TGRA segera berakhir.
"Harga ini mulai berubah di 6 November 2019. Kita juga agak surprise, itu kan memang di luar ranah kami bisa fluktuasi sebesar itu. Fundamental perusahaan saat ini masih cukup stabil, jadi kami harap isu yang berkembang itu hanya sementara," kata dia.
Sekedar diketahui, TGRA mulai mengalami suspensi pada 19 November 2019, kemudian perdagangan saham TGRA dibuka kembali pada tanggal 20 November 2019. Tetapi kembali di suspensi oleh otoritas bursa pada tanggal 21 November 2019.
Adapun sepanjang tahun berjalan saham TGRA anjlok sebesar 80,25%, sedangkan dalam sebulan terakhir tertekan 82,35%. Pada perdagangan terakhir di 20 November 2019 saham TGRA anjlok 24,76% menjadi Rp158 per saham.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)