JAKARTA - Pemerintah tengah mendorong program pencampuran biodiesel untuk bahan bakar minyak (BBM) mulai B20, B30, B50 hingga B100. Untuk menjalankan program tersebut, PT Pertamina (Persero) membutuhkan pasokan minyak sawit yang banyak.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, meskipun membutuhkan pasokan sawit yang banyak namun perseroan belum berfikir untuk merambah bisnis tersebut. Perseroan lebih memilih untuk bermitra dengan perusahaan-perusahaan sawit untuk mendapatkan pasokan.
Baca Juga: Menteri ESDM Izinkan Pertamina Cari Partner untuk Produksi Migas
"Kita kan suatu bisnis ekosistem jangan mau mengerjakan semuanya sendiri," ujarnya saat dalam acara Pertamina Energy Forum, Jakarta, Selasa (26/11/2019).
Menurut Nicke, kunci agar bisnis perusahaan bisa berkelanjutan adalah harus memperkuat lini bisnisnya. Artinya, perusahaan harus bisa fokus pada satu bidang saja agar keberlanjutan bisnisnya terjaga.
Baca Juga: Saran Menteri ESDM Agar Pertamina Tak Tergantung Energi Fosil
Menurut Nicke, fokus bisnis dari Pertamina adalah bisnis pengolahan minyak. Artinya, Pertamina hanya fokus untuk membangun infrastruktur kilang dan melakukan pemprosesan minyak sawit yang dipasok oleh mitra untuk dijadikan BBM.
"Bisnis kalau mau sustain itu harus berdasarkan core kompetensi. Core kompetensi Pertamina adalah procesing artinya kilang. Itu (minyak sawit) kita serahkan ke ahlinya," katanya.