MALANG - Pengembangan produk halal dirasa Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin begitu penting mengingat saat ini Indonesia masih menjadi negara konsumen terbesar dari negara-negara muslim di dunia.
Hal ini disampaikannya saat menghadiri International Halal and Thayyib Conference 2019 yang diselenggarakan di Universitas Brawijaya (UB) Malang Rabu (27/11/2019).
Baca juga: Bukan Lagi MUI, Ini Fakta soal Sertifikasi Halal Dialihkan ke BPJPH
"Saat ini Brasil merupakan merupakan pengekspor produk halal terbesar di dunia dengan USD5,5 Miliar disusul Australia. Kita Indonesia merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara muslim lainnya," ujar Ma'ruf Amin.
Padahal jika melihat data dunia menurutnya, pada 2017 kompetensi pasar halal dunia mencapai Rp2,1 triliun dan akan berkembang pada 2023 menjadi Rp3 triliun.
Dari sana ia akan senang bila produk - produk yang diproduksi Indonesia mampu bersaing di ranah dunia dan menjadikan salah satu negara eksportir di dunia. Oleh karenanya ia mengungkapkan pengembangan produk - produk halal di Indonesia menjadi hal yang krusial dan rasional.
"Saya akan gembira jika produk halal tersebut diproduksi Indonesia dan menjadi eksportir bagi dunia. Oleh karenanya pengembangan produk halal merupakan hal krusial dan rasional. Makanan yang bersertifikat halal sangat dinanti oleh masyarakat, bukan semata karena halal tetapi juga karena memang makanan berkualitas," terang pria berusia 76 tahun ini.
Baca juga: Pelaku UMKM Akan Dapat Perlakuan Khusus untuk Urus Jaminan Produk Halal
Menurutnya, pengembangan produk halal terutama makanan tidak hanya menyasar kepada masyarakat muslim saja tapi untuk kepentingan seluruh masyarakat dan bangsa. Mengingat produk halal juga menjadi bagian dari produk yang berkualitas yang dapat dikonsumsi masyarakat.
"Pengembangan makanan halal juga harus bersifat universal, bukan hanya untuk masyarakat muslim, tetapi juga untuk semua masyarakat tanpa memandang perbedaan yang ada," tuturnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)