JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pihaknya akan mencopot direksi Garuda Indonesia, apabila terbukti benar melakukan selundupan onderdil Harley Davidson dan dua sepeda motor Brompton di pesawat Garuda Indonesia, Airbus A330 900.
"(Kasus), Garuda Indonesia biar saja Bea Cukai untuk melihat ada enggak kasus-kasus yang benar dilaporkan, kalau benar ya harus dicopot. Ya lebih baik lagi sebelum ketahuan mending mengundurkan diri," ujar dia di Hotel Ritz Carlton di Jakarta, Rabu (4/12/2019).
Baca Juga: Menhub Telusuri Dugaan Garuda Indonesia Angkut Harley Davidson Ilegal
Menurut dia, kasus Garuda Indonesia ini masih menunggu investigasi dari Direktorat Jenderal Bea Cukai. Hal ini dikarenakan Kementerian BUMN ingin kasus ini agar lebih transparan.
"Jadi, ya tunggu aja bu Sri Mulyani sendiri menginstruksikan Bea Cukai secara transparan mungkin," ungkap dia.
Sebelumnya, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk buka-bukaan terkait selundupan barang berisikan part motor Harley Davidson dan dua sepeda motor Brompton di pesawat Garuda Indonesia, Airbus A330 900.
VP Corporate Secretary Garuda Indonesia Ikhsan Rosan mengatakan, alasan mengapa komponen motor Harley dan dua buah motor Brompton disita karena belum membayar pajak. Kasus tersebut masih didalami pihak Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan.
"Seperti kita ketahui ada barang harus membayar biaya pajak, tapi ada juga yang tidak boleh masuk seperti barang bekas dalam kaitan itu petugas yang membawanya tapi kenapa belum bayar pajak karena masih diperiksa oleh Direktroat Jenderal Bea Cukai," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)