Dia menjelaskan, bila dibandingkan dengan bulan lalu maka laju ekspor komoditas migas tercatat mengalami peningkatan 20,66%. Pada November 2019 ekspor migas tercatat sebesar USD1,11 miliar, naik dari bulan sebelumnya USD920 juta.
Namun, pada komoditas non migas juga terjadi penurunan 7,92%, menjadi USD12,90 miliar pada November 2019 dari USD14,01 miliar di Oktober 2019. Secara rinci, komoditas non migas yang mengalami penurunan nilai ekspor terendah yakni bijih, terak, dan abu logam sebesar sebesar USD239,6 juta, besi dan baja USD169 juta, bahan bakar mineral USD138,5 juta, kendaraan dan bagiannya USD122,4 juta, serta perhiasan/permata USD105,2 juta.
Baca Juga: Targetkan Ekspor 1 Juta Mobil, Jokowi: Caranya Gimana Enggak Mau Tahu!
Sedangkan komoditas yang mengalami peningkatan nilai ekspor tertinggi terjadi pada lemak dan minyak hewan/nabati sebesar USD131,2 juta, lalu kapal, perahu, dan struktur terapung USD40,1 juta, pakaian dan aksesorinya (bukan rajutan) USD23,8 juta, barang dari besi dan baja 21,8 juta, serta ampas/sisa industri USD20,7 juta.
Adapun sepanjang Januari-November 2019 kinerja ekspor Indonesia tercatat mencapai USD153,11 miliar. Realisasi ini lebih rendah 7,61% dari periode Januari-November 2018 yang sebesar USD165,72 miliar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)