JAKARTA - Harga minyak naik 1% didukung oleh harapan kesepakatan perdagangan AS-China akan meningkatkan permintaan minyak pada tahun 2020. Perjanjian fase satu antara Amerika Serikat dan China telah benar-benar selesai.
Minyak mentah berjangka Brent naik 70 sen atau 1,1% menjadi USD66,04 per barel. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS berjangka naik 68 sen atau 1,1% menjadi USD60,89 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Naik 1% imbas Membaiknya Hubungan AS-China
"Harga minyak secara hati-hati lebih tinggi karena pasar ingin melihat aksi dan bukan hanya janji pada perjanjian perdagangan AS-China," kata Seorang Analis di Price Futures Group di Chicago Phil Flynn dilansir dari Reuters, Rabu (18/12/2019).
“Perjanjian Fase 1 tidak berarti ketegangan akan sepenuhnya menghilang dalam waktu dekat,” kata Presiden Fed Dallas Robert Kaplan.
"Fase 1 lebih baik daripada tidak memiliki Fase tetapi itu tidak berarti tidak akan ada ketidakpastian perdagangan," kata Kaplan. "Saya pikir masalah perdagangan dengan China akan berlangsung selama bertahun-tahun," tambah dia.
Sengketa perdagangan yang berkepanjangan telah mengurangi permintaan minyak dan menekan harga. Bank-bank termasuk JP Morgan dan Goldman Sachs telah merevisi perkiraan harga 2020 mereka di tengah membaiknya prospek perdagangan dan perjanjian baru yang dipimpin OPEC untuk mengekang produksi.
Baca juga: Harga Minyak Mentah Turun Tertekan Data Ekspor China yang Lesu
Organisasi Perminyakan Negara-negara Pengekspor dan sekutu-sekutu seperti Rusia - sebuah kelompok yang dikenal sebagai OPEC + - membuat pengurangan pasokan minyak lebih lanjut 500.000 barel per hari untuk mendukung pasar.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)