Jokowi: Masalah Jiwasraya Sudah Sejak 10 Tahun Lalu

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Rabu 18 Desember 2019 11:23 WIB
Jokowi soal Jiwasraya (Foto: Setkab)
Share :

KALIMANTAN TIMUR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa persoalan gagal bayar polis asuransi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) sudah berlangsung lama. Bahkan, dia menyatakan, persoalan tersebut sudah berlangsung 10 tahun.

"Ini adalah persoalan yang sudah lama sekali, mungkin 10 tahun yang lalu," kata Jokowi saat berbincang dengan wartawan di Novotel, Balikpapan, Kalimantan Timur, Rabu (18/12/2019).

Baca Juga: Nasabah Jiwasraya ke Kantor Erick Thohir, Ini Respons Kementerian BUMN

Jokowi menilai, persoalan gagal bayar asuransi berpelat merah itu tidak mudah diselesaikan. Meski demikian, dia optimistis Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mampu menyelesaikan persoalan tersebut.

"Yang jelas gambaran solusinya sudah ada, kita tengah mencari solusi itu. Sudah ada, masih dalam proses semuanya," tutur Jokowi.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Kriminal, Benarkah Ada Kejahatan Terstruktur di Jiwasraya?

Jokowi menyerahkan sepenuhnya persoalan Jiwasraya itu kepada penegak hukum. Menurut dia, kasus gagal bayar Jiwasraya ini merupakan perbuatan kriminal.

"Berkaitan dengan hukum ranahnya sudah masuk ke kriminal, sudah masuk ke ranah hukum," papar Jokowi.

Menteri BUMN Erick Thohir menerangkan, pihaknya menargetkan akan mengatasi persoalan Jiwasraya dalam enam bulan ke depan.

"Insya Allah dalam enam bulan ini kita coba persiapkan solusi-solusi yang salah satunya diawali dengan pembentukan holdingisasi pada perusahaan asuransi," kata dia di tempat yang sama.

Dia mengungkapkan, pihaknya akan terlebih dahulu akan melakukan restrukturisasi pada perusahaan berplat merah tersebut.

"Supaya nanti ada cash flow juga membantu nasabah yang hari ini belum mendapat kepastian. Tapi hari ini yang mesti saya tekankan restruktrurisasi, jadi prosesnya pasti berjalan," terang Erick.

Seperti diketahui, dugaan adanya praktik korupsi di Jiwasraya terjadi seiring dengan terbitnya produk JS Saving Plan pada 2013-2018.

Produk ini menawarkan persentase bunga tinggi yang cenderung di atas nilai rata-rata berkisar 6,5% hingga 10%. Berkat penjualan produk ini, perseroan memperoleh pendapatan total dari premi sebesar Rp53,27 triliun.

Direksi lama diketahui menempatkan dana nasabah pada saham-saham gorengan yang dikelola Heru Hidayat dan Benny Tjokrosaputro seperti PT SMR Utama Tbk (SMRU), PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM), PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP), PT Hanson Internationl Tbk (MYRX), PT Rimo Internasional Lestari Tbk (RIMO), dan PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN).

Dari informasi yang dihimpun, saat ini Hendrisman Rahim merupakan pimpinan di perusahaan asuransi PT Advista Life yang berafiliasi dengan PT Pool Advista Finance Tbk yang menjadi 1 dari 14 perusahaan manajer investasi, pengelola portofolio investasi Jiwasraya. Sedangkan Hary Prasetyo saat ini beraktivitas di Kantor Staf Presiden.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya