Berdasarkan data ESDM, realisasi PNBP terendah ada pada subsektor energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) yang tercatat sebesar Rp1,9 triliun. Namun, angka ini lebih tinggi dari target yang senilai Rp900 miliar.
Subsektor pertambangan mineral dan batu bara (minerba) juga tercatat mampu melampaui target yang sebesar Rp43,3 triliun dengan realisasi sebesar Rp44,8 triliun.
Kemudian dari PNBP lainnya yang mencakup iuran badan usaha hilir migas (BBM dan gas pipa), kewajiban memenuhi kebutuhan domestik (domestic market obligation/DMO), penjualan data, jasa sewa, diklat, penerimaan BLU, juga mencapai target. Realisasinya senilai Rp11,1 triliun, lebih tinggi dari target yang sebesar Rp10,3 triliun.
Sayangnya, PNBP dari subsektor minyak dan gas bumi (migas) yang berkontribusi paling besar tak mampu mencapai target. Tahun lalu realisasinya mencapai Rp115,1 triliun di bawah target senilai Rp159,8 triliun.
Baca Juga: Kelola Aset Negara, LMAN Sumbang Rp2,7 Triliun untuk Negara