JAKARTA - Bendungan Paselloreng di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan dibangun untuk mewujudkan Sulawesi Selatan sebagai lumbung pangan nasional.
Bendungan yang diharapkan meningkatkan irigasi premium ini memiliki kapasitas tampungan sebanyak 138 juta m3 atau 10 kali lebih besar kapasitasnya daripada Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara, Kupang, Nusa Tenggaran Timur (NTT).
“Nantinya, Bendungan Paselloreng akan mengairi 8.150 hektar area persawahan dan menyuplai penyediaan air baku untuk empat kecamatan di Kabupaten Wajo,” ungkap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada akun Instagram resminya @kemenpupr, Kamis (16/1/2020).
Baca Juga: Pembangunan Rampung, Sawah Seluas 8.510 Ha Dialiri Air dari Bendungan Paselloreng
Selain menjadi sumber perairan pada pertanian, bendungan ini juga berfungsi untuk pengendalian banjir, konservasi Sumber Daya Air, perikanan air tawar, pariwisata, dan pembangkit tenaga listrik.
Kementerian PUPR juga sedang tengah membangun Jalan Pintas (shortcut) ruas Mengwitani-Singaraja dengan panjang sekitar 12,76 kilometer (km). Jalan pintas tersebut akan memperpendek jarak tempuh dari Denpasar ke Singaraja dari 3 jam menjadi 2 jam dengan mengurangi jumlah kelokan yang ada.
Baca Juga: Proyek Bendungan Karian Pengendali Banjir di Lebak Selesai Maret 2021
“Jika dari Denpasar ke Singaraja biasanya 2 jam 30 menit hingga 3 jam bisa menjadi 1 jam 30 menit hingga 2 jam. Dengan disempurnakannya jalan, kecepatan jalannya bisa lebih tinggi, paling tidak 50 km per jam,” ujar Menteri Basuki Hadimuljono.
Unggahan milik Kementerian PUPR sampai saat ini telah disukai sebanyak 1.138 kali. Berikut komentar warganet:
“Cantik bendungannya tks. PUPR ðð,” puji akun @d*hl**m*rg*w*t*.
“pernah masuk injeksi backfill pipa pesat, hotðð,” tulis @m**ll*m_y*n*s.
“Kaya sirkuit modelnya ðð,” kata akun @b*ng_*nd*90.
(Dani Jumadil Akhir)