JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengungkapkan, Softbank bakal menanamkan modal hingga USD30 miliar setara Rp409,5 triliun (USD1 setara Rp13.650) di ibu kota baru. Namun skema investasinya akan diputuskan Presiden Joko Widodo pada Februari 2020.
"Presiden akan membuat keputusan Februari (2020). Negosiasi kami akan bagaimana angkanya mungkin USD30 miliar," kata Luhut dalam acara diskusi bersama media di kantornya, Jakarta, Jumat (17/1/2020).
Baca juga: Jokowi Pamerkan Desain Ibu Kota Baru di Depan Pelaku Industri Jasa Keuangan
Menurutnya, rencana investasi ini masih akan dibahas lebih lanjut oleh pemerintah dengan Presiden SoftBank Masayoshi Son. Nantinya, investasi perusahaan asal Jepang ini bakal digunakan untuk membangun fasilitas penunjang di ibu kota baru.
Dia bilang, proyek pembangunan ibu kota baru akan terbagi berdasarkan cluster, di antaranya cluster pendidikan dan rumah sakit. Sehingga, di kota tersebut dapat berdiri universitas dan rumah sakit berstandar internasional.
Baca juga: Libatkan Konsultan Kelas Dunia, Perencanaan Ibu Kota Baru Masuk Tahap Masterplan
"Bisa saja nanti universitas besar masuk, juga rumah sakit standar internasional yang terkenal," imbuhnya.
Adapun untuk pembangunan pusat pemerintahan, Luhut menekanka pendanaan akan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Katanya, kurang lebih anggaran yang disiapkan sebesar Rp100 triliun.
Baca juga: Konsep Transportasi Ibu Kota Baru, Jokowi: Autonomous Vehicle
"Kami mau menggunakan APBN. Kami tidak mau pembangunan kantor presiden dan kantor pemerintahan dibayarin orang," ujarnya.