Dampak Ekonomi Wabah Virus Korona, dari Maskapai hingga Smartphone 'Terinfeksi'

, Jurnalis
Kamis 30 Januari 2020 17:30 WIB
Ilustrasi Bandara (Foto: Okezone)
Share :

Organisasi Kesehatan Sedunia (World Health Organization/WHO) telah menjadwalkan pertemuan pada hari ini, Kamis (30/1/2020), untuk mempertimbangkan apakah perlu mengeluarkan pernyataan darurat, yang akan memungkinkan WHO memimpin koordinasi global terhadap wabah itu.

Sejumlah Perusahaan Tutup atau Kurangi Kegiatan di China

Sementara itu beberapa perusahaan raksasa yang berbisnis di China telah menutup atau mengurangi operasi mereka untuk sementara waktu.

Toyota dan Ford telah menghentikan produksi di sejumlah pabrik hingga setidaknya 9 Februari. Starbucks menutup 2.000 toko. Konglomerat agribisnis, Cargill, telah memerintahkan para pekerjanya untuk tinggal di rumah saja. Sementara perusahaan-perusahaan seperti Apple – yang memiliki rantai pasokan hingga jauh ke China – bersiap menghadapi gangguan besar terhadap produksinya.

Para ekonom dan pakar kesehatan masyarakat memperingatkan bahwa dampak ekonomi global akibat wabah ini bisa menjadi signifikan, mengingat kecepatan penyebaran virus dan meningkatnya keterkaitan rantai pasokan global.

Wabah SARS Pangkas 1% PDB China

Wabah SARS pada 2003 lalu memangkas PDB China pada 2004 – atau setahun setelah wabah berlalu – hingga 1 persen, dan sekaligus mengurangi angka pertumbuhan ekonomi global hingga sebesar 0,3 persen.

Meskipun perekonomian China kini jauh lebih kuat dibanding 17 tahun lalu, penasihat senior dan kepala wali amanat dalam bidang Ekonomi dan Bisnis China di CSIS, Scott Kennedy, memperkirakan penurunan besar kegiatan ekonomi dalam waktu dua minggu sekalipun, dapat memangkas PDB hingga 380 miliar dolar Australia pada tahun mendatang.

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya