Dampak Ekonomi Wabah Virus Korona, dari Maskapai hingga Smartphone 'Terinfeksi'

, Jurnalis
Kamis 30 Januari 2020 17:30 WIB
Ilustrasi Bandara (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Ketika wabah virus corona di Wuhan, China, terus meluas, sejumlah maskapai penerbangan telah dengan sukarela menangguhkan atau mengurangi jumlah penerbangan ke negara itu.

Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengingatkan bahwa jika kondisi semakin memburuk maka larangan resmi mungkin akan diberlakukan.

 Baca juga: Sejauh Mana Dampak Wabah Virus Korona ke Ekonomi Global?

Sementara itu pihak berwenang di seluruh dunia menyewa pesawat-pesawat khusus untuk mengevakuasi warganya dari China. Dalam sebagian besar kasus, warga yang dipulangkan menjalani karantina setibanya di negara masing-masing untuk memastikan mereka tidak mengidap gangguan pernapasan yang mematikan.

Meskipun komunitas global bergegas mencoba memperlambat atau menghentikan penyebaran virus ini, para pejabat memahami bahwa teratasi atau tidaknya wabah itu, tetap akan menimbulkan kerugian ekonomi yang sangat besar. Dampaknya juga meluas di luar perbatasan China.

 Baca juga: Bos IMF Sebut Kesepakatan AS-China Berdampak Positif bagi Ekonomi Global

Mengutip VoA Indonesia, Jakarta, hingga Rabu (29/1/2020) pagi waktu Washington DC, para pejabat medis di seluruh dunia telah mengidentifikasi lebih dari 6.000 kasus virus corona, yang sedikitnya menelan 132 korban jiwa.

Virus Wuhan, merujuk pada kota di China di mana wabah itu bermula, telah menulari lebih banyak orang di China dibanding sindrom pernapasan akut parah (Severe Acute Respiratory Syndrome/SARS) yang terjadi 17 tahun lalu. Wabah yang semula terjadi di China ini telah dilaporkan muncul di lebih dari sepuluh negara berbeda.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya