JAKARTA - Berurusan dengan virus korona atau corona virus akan membuat beberapa masalah China lainnya jauh lebih sulit untuk dipecahkan, termasuk hubungan perdagangan yang rumit dengan Amerika Serikat.
Sebagai bagian dari gencatan senjata perang dagang dicapai pada awal Januari ini, pemerintah Beijing setuju untuk membeli produk-produk AS senilai USD200 miliar atau setara dengan Rp2.743 trilun (dalam kurs Rp13.715) dalam dua tahun ke depan.
Baca Juga: Cegah Virus Korona, Mendag Akan Stop Impor Makanan dan Minuman dari China
Para analis ekonomi telah mengatakan bahwa menyusutnya permintaan domestik di China akan sulit bagi negara ini untuk mencapai target tersebut. Jika virus semakin menyebar dan melemahkan daya beli negara, tujuan-tujuan itu bisa bergerak lebih jauh dari jangkauan semestinya.
Mengutip dari CNN, Senin (3/2/2020), tarif substansial total ratusan miliar dolar juga tetap diberlakukan pada barang dari China. Dan Washington telah memperjelas bahwa mereka akan tetap menjadi bentuk pengungkit ketika kedua pihak menegosiasikan fase selanjutnya dari perjanjian mereka.