JAKARTA - China akan memangkas gaji hingga 50% terhadap staf di tiga regulator keuangan termasuk bank sentral. Pemotongan gaji dilakukan untuk menyamakan gaji mereka dengan Pegawai Negeri Sipil (PNS) lainnya dan mengurangi korupsi.
Mulai bulan ini, staf di Bank Rakyat China (PBOC), Badan Regulasi Keuangan Nasional (NFRA), dan Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) akan mengalami pemotongan total pendapatan sekitar setengahnya, demikian dilansir dari Reuters, Jumat (14/2/2025).
Pemotongan gaji yang besar dilakukan dengan latar belakang fokus pemerintah China untuk meningkatkan konsumsi, termasuk pengeluaran jutaan PNS. Kebijakan ini menjadi bagian dari upaya mempertahankan tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil pada tahun 2025.
Pemotongan gaji tersebut juga akan menandai perubahan dalam kebijakan remunerasi untuk staf di badan-badan pengatur keuangan. Kebijakan akan dilakukan bulan ini tepat dua tahun setelah perombakan peraturan pemerintah yang diresmikan pada tahun 2023.
Pemotongan gaji di regulator keuangan akan mempersempit kesenjangan sosial. Sebagai contoh, gaji seorang Kepala Departemen Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) sebesar USD40.925-USD54.570 per tahun. Besaran gaji tersebut dua kali lipat yang diterima oleh PNS lembaga negara lain.
Semua kepala departemen di tiga regulator keuangan ini akan mengalami pemotongan gaji sekitar setengahnya. Kemudian, pejabat di bawahnya akan mengalami pemotongan sebesar 40%.
Beberapa pejabat yang lebih senior di tingkat direktur dan di atasnya akan mengalami pemotongan gaji sebesar 60%.