JB Sumarlin Wafat, Arsitek Ekonomi Indonesia yang Sempat Dituding Mafia Berkeley

JAKARTA - Indonesia kembali kehilangan tokoh terbaiknya di bidang ekonomi. Hari ini JB Sumarlin, mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto, telah meninggal dunia.

JB Sumarlin adalah salah satu menteri yang mendapat julukan 'kancil' dan 'cabe rawit' oleh Presiden Soeharto. Julukan itu bukan tanpa sebab. JB Sumarlin memang dikenal sebagai sosok yang memiliki visi pembangunan ekonomi dan banyak gebrakan.

Baca Juga: JB Sumarlin Wafat, Sempat Dijuluki Cabe Rawit oleh Presiden Soeharto

Namun, orang juga santer membicarakan bahwa kebijakan pembangunan yang dijalankan Presiden Soeharto dipengaruhi oleh suatu kelompok yang disebut Mafia Berkeley. Yang dituding sebagai para mafia tersebut adalah para arsitek ekonomi Indonesia di masa itu, yaitu para doktor ekonomi lulusan University of California, Berkeley, Amerika Serikat. "Mereka adalah Widjojo Nitisastro, Emil Salim, Ali Wardhana, dan saya," ujar JB Sumarlin dalam buku "Pak Harto: The Untold Stories" terbitan Gramedia Pustaka Utama, karya Mahpudi, Kamis (6/2/2020).

Namun, alih-alih mengomentari isu itu, Presiden Soeharto malahan menekankan para menterinya untuk lebih baik fokus pada pekerjaan. "Dia menganjurkan untuk tidak usah menghiraukan omongan orang-orang luar yang tidak memahami persoalan. Dukungannya memecut semangat kami untuk mempersembahkan yang terbaik bagi bangsa," demikian JB Marlin mengisahkan.

Baca Juga: Mengenang JB Sumarlin Penggagas Gerakan Sumarlin

JB Sumarlin, wafatr pukul 14.15 WIB di RS Carolus, Jakarta. Menurut rencana jenazah akan disemayamkan di rumah duka MRCC Siloam Semanggi, lantai 36, pada pukul 18.00. Rencana JB Sumarlin akan dimakamkan di San Diego Hills pada hari Senin, 10 Feb 2020.

"Mohon dimaafkan semua kesalahan-kesalahannya selama hidupnya. Kami yang berduka, kel besar JB Sumarlin," demikian pesan keluarga yang menyebar melalui aplikasi WhatsApp.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)