WASHINGTON - Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed menyatakan risiko pemulihan ekonomi AS selama lebih dari satu dekade tampaknya sudah berkurang. Meski membaik, prospek pertumbuhan ekonomi Negeri Paman Sam itu dibayangi dampak virus corona.
Usai melakukan pertemuan, Bank Sentral AS mengatakan, turunnya industri manufaktur, pelemahan ekonomi dunia dan risiko kemungkinan resesi telah menurun dampaknya terhadap perekonomian AS.
"Risiko kerugian pada prospek AS tampaknya telah surut pada akhir tahun ini. Konflik atas kebijakan perdagangan agak berkurang, pertumbuhan ekonomi di luar negeri menunjukkan tanda-tanda stabil, dan kondisi keuangan mereda," kata The Fed, dilansir dari Reuters, Sabtu (8/2/2020).
Baca Juga: The Fed Pangkas Suku Bunga, Sri Mulyani: Baik untuk Ekonomi RI dan Investasi
Fed juga mencatat bahwa pasar kerja AS dan belanja konsumen tetap kuat. Artinya kemungkinan resesi yang terjadi selama depan tahun ini telah turun.
Fed mendasarkan kesimpulannya pada model probabilitas resesi yang menggabungkan perilaku pasar obligasi dan faktor-faktor lainnya.
Baca Juga: Dalam 2 Minggu, Ini Sektor Perekonomian yang Dilumpuhkan Virus Korona
Namun di antara risiko yang dicatat oleh Fed, dampak penyebaran wabah korona di China memiliki nilai tinggi, dan tingkat rekor utang korporasi tingkat rendah yang nyaris dicatat oleh The Fed yang dikhawatirkan dapat menjadi masalah dalam penurunan ekonomi.