JAKARTA - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Waduk Muara Nusa Dua memiliki luas 35 hektar. Waduk ini berperan penting dalam memasok air baku pada kawasan pariwisata utama di Bali, seperti kawasan Kuta, Benoa, Nusa Dua dan sekitar Bandara I Ngurah Rai.
Maka dari itu, melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air sejak tahun 2017 melakukan rehabilitasi dan penataan kawasan Waduk Muara Nusa Dua di Kabupaten Badung, Bali.
Baca Juga: Proyek Bendungan Jlantah Dimulai, Dananya Rp965 Miliar
Dengan rehabilitasi, Waduk Muara dapat difungsikan lebih optimal untuk menyediakan air baku PDAM Kabupaten Badung sebesar 500 liter/detik, artinya meningkat 200 liter/detik dari pasokan sebelumnya (300 liter/detik).
Selain rehabilitasi waduk, Kementerian PUPR juga melakukan penataan kawasan sekitar waduk sehingga dapat dikembangkan menjadi ruang terbuka publik.
Baca Juga: Bendungan Gondang Penuh, Siap Mengairi 4.066 Ha Lahan Pertanian di Karanganyar dan Sragen
“Waduk Muara ini bisa dikembangkan pemanfaatannya sebagai ruang terbuka publik dengan fungsi wisata lokal dan fungsi lainnya, seperti untuk olahraga dayung,” kata Basuki, dalam keterangannya, Minggu (16/2/2020).
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki juga memberikan perintah kepada Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali – Penida, Ditjen Sumber Daya Air Airlangga Mardjono untuk menabur benih ikan seperti nila di Waduk Muara sehingga dapat dimanfaatkan masyarakat sekitar untuk kegiatan memancing, serta sebagai upaya pelestarian lingkungan.
Penataan dan rehabilitasi Waduk Muara dilaksanakan sejak 2017 hingga 2019 oleh kontraktor PT. Wijaya Karya (Persero (Tbk) - PT. Bahagia Bangun Nusa KSO dengan biaya APBN sebesar Rp 216,3 miliar (MYC).
Pekerjaan rehabilitasi meliputi perkuatan tanggul waduk, sludge drying area, pembangunan pneumatic crest gate pada groundsill, pneumatic crest gate saluran pengarah, trashrack saluran pengarah, dan pengerukan sendimen (normalisasi). Sementara untuk penataan kawasan dilakukan perbaikan jalan inspeksi, pembangunan gedung operasional, dan jembatan.
(Feby Novalius)