"Pandangan bahwa kami kemungkinan menerima pengawasan dari Uni Eropa terkait isu kesetaraan dalam arena persaingan, itu merupakan kegagalan dalam memahami apa yang kami lakukan,” katanya seperti dikutip VOA Indonesia, Jakarta, Selasa (18/2/2020).
Baca Juga: Brexit, Inggris Bakal Bahas soal CPO Indonesia
Frost lebih jauh menekankan bahwa tidak mungkin Inggris akan memperpanjang periode transisi menjadi lebih dari 11 bulan untuk mencapai sebuah kesepakatan, suatu jangka waktu yang dianggap hampir tidak mungkin bagi penyusunan perjanjian perdagangan antara dua raksasa komersial itu.
(Dani Jumadil Akhir)