JAKARTA - Uni Eropa dan Inggris menggarisbawahi perbedaan besar antara keputusan mereka akan Brexit. Sementara perundingan perdagangan putaran pertama berakhir di Brussels, tanpa adanya kemajuan tentang masalah yang paling diperdebatkan.
Mengutip VoA Indonesia, Jakarta, Jumat (6/3/2020), kedua pihak berupaya membangun dasar-dasar baru bagi masa depan hubungan Uni Eropa-Inggris, sebulan setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa, mengakhiri 40 tahun keanggotaan yang sering kisruh.
Baca juga: Inggris Tolak Pengawasan Perdagangan Pasca-Brexit oleh Uni Eropa
Kepala perunding Uni Eropa Michel Barnier menegaskan, meskipun pembicaraan tampak ramah, ‘sejumlah perbedaan serius’ masih ada setelah pertemuan empat hari di Brussels yang melibatkan sejumlah pejabat dari masing-masing pihak.
Pemerintah Inggris memberikan analisis yang serupa, dan sekaligus memperingatkan bahwa meskipun “terdengar konstruktif ..., ada perbedaan yang signifikan," kata seorang juru bicara.