Sebenarnya lanjut Tony, untuk pembangunan smelter perusahaan membutuhkan dana sekitar USD3 miliar dolar untuk keseluruhan konstruksi pembangunan smelter ini. Namun dari kebutuhan dana tersebut sebanyak USD2,8 miliar dolar akan didapatkan perusahaan dari pinjaman bank.
Baca Juga: Freeport Sudah Keluarkan Rp2 Triliun untuk Smelter di Gresik
Hanya saja dirinya tidak menyebutkan dari mana pinjaman yang didapatkan perusahaan. Namun yang jelas ada beberapa bank yang sudah menyampaikan minatnya untuk memberikan pinjaman untuk pembangunan pabrik.
Wajar saja, pabrik permurnian milik Freeport Indonesia ini nantinya akan berkapasitas 2 juta ton konsentrat dan akan menghasilkan sekitar 500 hingga 600 ribu ton katoda tembaga. Selain itu, pabrik pemurnian tersebut juga akan menghasilkan 40 ton emas per tahun.
"Kita harap segera, karena kan kita mulai keluar uang tuh tahun ini. We need the money," ucapnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)