JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar Rupiah tetap terkendali, meski pada awal Februari melemah karena dipicu sentimen terhadap Covid-19. Secara keseluruhan pergerakan Rupiah masih sesuai nilai fundamental didukung kinerja neraca pembayaran Indonesia yang tetap baik.
Baca Juga: Tak Sekuat Pagi, IHSG Setop di 5.935 Jeda Siang Ini
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pada 19 Februari 2020, Rupiah secara rerata menguat 0,27% dibandingkan dengan rerata level Januari 2020, meskipun secara point to point harian melemah sebesar 0,24% dibandingkan dengan level akhir bulan Januari 2020.
"Pelemahan Rupiah pada awal Februari 2020 terutama dipicu sentimen terhadap Covid-19, meskipun dalam perkembangan berikutnya kembali stabil ditopang pasokan valas eksportir dan aliran masuk modal asing," ujarnya, di Gedung BI, Jakarta, Kamis (20/2/2020).
Baca Juga: Dibuka Menghijau, IHSG Tancap Gas ke 5.941
Perry mengatakan, ke depan, Bank Indonesia memandang nilai tukar Rupiah tetap stabil sesuai dengan fundamentalnya dan mekanisme pasar yang terjaga. Untuk mendukung efektivitas kebijakan nilai tukar dan memperkuat pembiayaan domestik.
"Bank Indonesia terus mengakselerasi pendalaman pasar keuangan, baik pasar uang maupun pasar valas," tuturnya.
(Feby Novalius)