JAKARTA - Wabah virus corona yang menghantui perekonomian dan perdagangan dunia ternyata tidak terlalu berpengaruh pada kinerja
PT Barata Indonesia (Persero) menyatakan kinerja perseroan tidak terlalu terpengaruh terhadap wabah virus corona yang meluas di China. Pasalnya, ekspor Barata ke China sangat kecil.
Direktur Utama Barata Indonesia Fajar Harry Sampurno mengatakan, saat ini porsi perdagangan dengan China tidak terlalu besar. Bahkan untuk ekspor menuju China, nilainya tidak lebih dari 10%.
Baca Juga: Erick Thohir Tugasi Barata Percepat Pembangunan Kilang Pertamina
Menurutnya, pasar ekspor perseroan terbesar menuju negara di Amerika seperti Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko. Selain itu, ekspor terbesar kedua menuju benua Eropa dan baru kemudian China.
"Sampai saat ini kalau di industri berat masih belum ekspor ke China. Kita besarnya ke Amerika dan Eropa sama Afrika," ujarnya saat ditemui di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (21/2/2020).
Baca Juga: Barata Indonesia Ekspor Komponen Turbin ke Australia
Khusus produk ekspor menuju China, Barat mengirimkan alat alat berat untuk pembangunan gas dan batu bara. Sedangkan ekspor ke Amerika Serikat dikirim peralatan kereta api.
"Kembali lagi kita tidak banyak ekspor ke China. Eropa tadi kebanyakan peralatan turbin kalau Amerika peralatan kereta api. Ekspor ke China untuk gas dan batu bara," jelasnya.