JAKARTA - Dalam sela-sela acara G20 Symposium on Tax Transparency yang diselenggarakan oleh Arab Saudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan beberapa pertemuan bilateral. Salah satunya dengan Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg.
"Dalam rangkaian Pertemuan G20 di Riyadh Saudi Arabia, saya juga melakukan pertemuan bilateral dengan Treasurer atau Menteri Keuangan Australia Josh Frydenberg," ujar Sri Mulyani unggahan Instagram resminya, Jakarta, Senin (24/2/2020).
Baca Juga: Kelakar Bahlil di Depan Hary Tanoe: Virus Korona Tak Masuk Indonesia Karena Izinnya Susah
Dalam pertemuannya itu, Sri Mulyani menyampaikan bahwa Indonesia tengah menghadapi tantangan imbas penyebaran virus korona. "Dalam kesempatan tersebut saya menyampaikan tentang tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi penyebaran virus corona," jelasnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, Sri Mulyani menjelaskan pilar ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Hal ini dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia secara rata-rata yang menembus angka lima.
"Fundamental ekonomi Indonesia relatif kuat dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata 5% dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Sri Mulyani.
Baca Juga: Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20 Kumpul Bahas Virus Korona
Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan virus korona tetap akan memberi hambatan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I tahun 2020. "Namun dampak virus corona diperkirakan akan menghambat pertumbuhan ekonomi pada triwulan 1 2020," jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani kemudian juga menambahkan bahwa Indonesia berharap adanya rebound. Titik balik atau rebound ini, tambahnya, disusul dengan berbagai upaya pembenahan baik dalam lingkup global maupun domestik.
"Namun demikian, Indonesia berharap akan terjadi titik balik atau rebound dengan berbagai upaya perbaikan, baik pada tataran global maupun domestik," jelas Sri Mulyani.
Sebagai informasi, Sri Mulyani juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Keuangan Arab Saudi H.E. Mohammed Al - Jadaan. Topik pembahasan dalam pertemuan itu meliputi isu investasi, sektor pariwisata dan pajak internasional.
(Dani Jumadil Akhir)