Fakta Virus Korona Hambat Pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Banyak Pekerja Asal China

Vania Halim, Jurnalis
Minggu 01 Maret 2020 08:05 WIB
Ilustrasi Kereta Cepat (Foto: Okezone.com)
Share :

3. Relokasi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet)

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) terus mendorong proses pembebasan lahan untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menyatakan, pembebasan lahan saat ini hampir 100%, hanya satu bidang yang belum terselesaikan.

Meski hampir rampung, pihaknya masih menghadapi kendali terkait relokasi beberapa objek disekitar lokasi proyek. Di antaranya relokasi saluran udara tegangan ekstra tinggi alias tower Sutet.

"PR (pekerjaan rumah) kami ke depan adalah relokasi. Misalnya, relokasi sutet itu ada 32 crossing, saat ini yang kita kerjakan baru 20," ujar Chandra di kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jumat, (21/2/2020).

4. 460 Titik yang Harus Direlokasi

Tak hanya sutet, KCIC juga akan merelokasi tower saluran listrik tegangan menengah, jalan, pipa milik Pertamina dan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), hingga sungai. Dia bilang, totalnya ada 460 titik yang harus direlokasi dan tersebar dari Jakarta hingga Bandung.

Oleh sebab itu, proses relokasi ini bakal melibatkan banyak pihak, seperti dinas pemerintah kota dan provinsi setempat, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), PT PLN (Persero), PT Pertamina (Persero), PDAM, hingga pemangku kepentingan lainnya.

Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra menjelaskan relokasi harus diselesaikan sebelum konstruksi prasarana dimulai. Meski demikian, diakuinya proses relokasi tak bisa dilakukan secara sekaligus sebab perusahaan perlu mencari lahan pengganti.

"Seperti tower, itu pindah dari titik sini ke titik lain, pemilik lahan baru kan ada proses b to b (business to business), enggak bisa dengan undang-undang," kata Chandra.

5. Targetnya Akan Selesai 2021

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung terus berjalan sesuai dengan rencana. Targetnya pada tahun 2021 kereta cepat tersebut bisa beroperasi.

"Kami fokus mengerjakan konstruksi, targetnya tetap beroperasi 2021," ujarnya di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, Jakarta, Jumat (21/2/2020).

Budi Karya meyakini, target pengoperasian kereta cepat tersebut bisa di percepat. Menurutnya, kontraktor akan terus di dorong untuk fokus mengerjakan konstruksi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya