Kalau sudah ada seperti itu, menurut Presiden, mestinya segera dibuat dalam skala yang lebih besar dan yang bergerak semestinya korporasi dari petani-petani untuk membuat sebuah perusahaan dan menggerakkan dalam jumlah yang hektare yang banyak, sehingga lahan itu menjadi produktif.
Menurut Presiden, ada kurang lebih 1 juta lebih, tetapi jika dilihat yang memungkinkan dan feasible itu kurang lebih maksimum 300-an ribu hektar di Pulang Pisau. Kepala Negara mengajak untuk membayangkan kalau 300.000 itu dikerjakan betul-betul dengan cara-cara teknologi, cara-cara modern pertanian, bibit-bibit yang baik sehingga tinggal dikalikan saja, katakanlah 4,5 x 300.000 hektare, bisa ada tambahan banyak setiap kali panen.
”Ini mestinya seperti ini yang meminta itu dari HKTI. ‘Pak, gua urusnya aja Pak’. Gitu loh. ‘Saya urusnya saja, Pak?’, ‘Mana, Pak 300.000 hektare, saya urusnya. Tahun depan Bapak bisa akan tambah surplus beras sekian ton’. Itu yang saya tunggu. Jangan rutinitas. Enggak akan, kita enggak akan bisa melompat kalau kerja-kerja kita rutinitas,” katanya.
(Feby Novalius)