Impor Barang Konsumsi Februari Anjlok 39,91%

JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat penurunan Impor Februari 2020 yang cukup dalam. Di mana, impor Februari turun 18,69% mencapai USD11,6 miliar dibandingkan Januari 2020.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, seluruh sektor menurut penggunaan barang mengalami penurunan cukup dalam. Terutama dari impor barang konsumsi.

 Baca juga: Impor Februari Alami Penurunan 18,69% Dibandingkan Januari

"Baik untuk konsumsi, maupun bahan baku penolong maupun barang modal mengalami penurunan baik mtm maupun yoy," ujar Yunita, Jakarta, Senin (16/3/2020).

Dirinya menjabarkan, impor barang konsumsi untuk Month to month mengalami penurunan 39,91%. Sementara itu, impor bahan baku atau penolong turun 15,89% dan barang modal turun 18,03%.

 Baca juga: Fakta Soal Masker, Larangan Impor hingga Kenaikan Harga

"Begitu juga year on year, sektor konsumsi turun 12,81%, bahan baku turun 1,5% dan barang modal turun 16,44%. Jadi sektor seluruhnya mengalami penurunan," ujarnya.

Dirinya mengatakan, untuk barang konsumsi yang mengalami penurunan antara lain tank and other fighting vehicle, buah pear, nonrubber toys, dan incorporating nonprotecting metal yang paling dominan penurunannya.

 Baca juga: Kurangi Ketergantungan, Pengusaha Cari Alternatif Produk di Luar China

"(Sementara itu) yang mengalami penurunan dari impor bahan baku penolong, Ron88 mengalami penurunan di mana negara asalnya Singapura dan Malaysia. Proplan untuk gas elpiji juga turun, Butan ni turun, part of transmition aparatus of celullar telefon turun, dan kondensit juga turun," ujarnya.

Sementara itu, untuk barang modal penurunan terjadi di telefon seluler, laptop termasuk notebook dan subnotebook serta barang elektronik lainnya.

(Fakhri Rezy)