Lebih Siap, Ekonomi RI Dinilai Tak Berpotensi Krisis seperti 1998

Fakhri Rezy, Jurnalis
Sabtu 21 Maret 2020 21:28 WIB
Ekonomi RI (Okezone)
Share :

JAKARTA - Perekonomian Indonesia di 2020 ini terpapar virus Corona atau Covid-19 yang membuat kurang baik. Bahkan anjloknya Rupiah ke Rp16.000-an per USD diperkirakan akan seperti krisis moneter 1998.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat Pasar Valas, Farial Anwar mengatakan, krisis moneter 1998 relatif tidak akan terjadi lagi di ekonomi Indonesia 2020. Hal ini dikarenakan lebih terkendalinya ekonomi Indonesia.

 Baca juga: Punya Skenario Ekonomi RI 0%, Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah

"Jika potensi krisis ini lebih terkendali. Pasar modal juga juga mulai rebound usai kejatuhannya," ujarnya kepada Okezone, Jakarta, Sabtu (21/3/2020).

Jika melihat 1998, menurutnya, Rupiah ke Rp16.000-an per USD di tengah adanya kesepakatan dengan IMF. Di mana IMF menginginkan kebijakan nilai tukar Rupiah menjadi mengambang bebas (free floating) di tengah Indonesia menginginkan mengambang terkendali (managed floating).

 Baca juga: Tekanan Virus Corona ke Ekonomi Indonesia Bisa Lebih Buruk dari Krisis 2008

"Ditambah lagi pemerintah dan Bank Indonesia bergerak sendiri-sendiri," ujarnya.

Sedangkan saat ini di 2020, lanjutnya, koordinasi pemangku kebijakan keuangan, yaitu Kementerian Keuangan, Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkoordinasi dengan baik. Apalagi dalam membuat kebijakan.

 Baca juga: Skenario Terburuk Ekonomi Tumbuh 0%, Rupiah Anjlok Jadi Indikator Pra-Krisis

"Harusnya lebih tenang dan lebih siap apalagi dulu krisis moneter (pemangku kebijakan) jalan sendiri-sendiri, sekarang kan ada KSSK," ujarnya.

Sementara itu, dirinya mengatakan makro ekonomi Indonesia masih siap dalam menghadapi krisis. Di mana, ekonomi RI sebelumnya masih di 5%.

"Kalau sekarang berbeda, Ekonomi RI relatif 5% terus ekspor impor masih terjaga, inflasi masih terkendali, dari berbagai macam dasar itu relatif tidak (krisis)," ujarnya.(wdi)

(Fakhri Rezy)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya