Dampak Virus Corona, Maskapai Penerbangan Dunia Rugi Rp624 Triliun pada Kuartal I

, Jurnalis
Rabu 01 April 2020 09:30 WIB
Bandara (Foto: Shutterstock)
Share :

JAKARTA - International Air Transport Association (Asosiasi Transportasi Udara Internasional - IATA) menyatakan, maskapai penerbangan global tidak akan mulai pulih dari krisis terburuk mereka sampai triwulan terakhir tahun ini dan setiap geliat untuk pulih hanya berumur pendek jika ada gelombang baru virus corona musim dingin.

Banyak perusahaan penerbangan, bahkan dengan keuangan yang kuat, kesulitan untuk bertahan lama sementara industri itu terus rugi USD61 miliar atau Rp976 triliun (kurs Rp16.000 per USD) pada triwulan ini karena penurunan 70% lalu lintas udara dan pendapatan. Demikian seperti dikutip VOA Indonesia, Jakarta, Rabu (1/4/2020).

Maskapai bersiap membukukan kerugian bersih kolektif USD39 miliar atau Rp624 triliun dalam triwulan ini sementara mayoritas pesawat mereka tidak beroperasi karena adanya lockdown terkait virus corona dan pembatasan perjalanan.

Kongres Amerika Jumat lalu meloloskan undang-undang, yang memberi wewenang USD25 miliar bagi maskapai penerbangan penumpang, USD4 miliar untuk operator kargo dan USD3 milyar tunai untuk kontraktor bandara.

IATA mengatakan pihaknya mengharapkan langkah-langkah fiskal pemerintah dan tindakan bank sentral untuk membantu mereka memenuhi permintaan penerbangan yang lebih tinggi pada triwulan keempat, setelah lockdown yang meluas pada triwulan kedua dan penurunan berkelanjutan pada triwulan ketiga.

Tetapi perusahaan itu memperingatkan, maskapai penerbangan menghadapi kesulitan jangka pendek yang parah, sementara ekonomi sudah memasuki resesi.

(Dani Jumadil Akhir)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya