JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan fasilitas observasi/penampungan/karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular, utamanya COVID-19 (Corona) di Pulau Galang, Kota Batam, dioperasikan Senin 6 April 2020. Di mana progres saat ini sudah 95%.
Mengutip keterangan Kementerian PUPR, Rabu (1/4/2020), lokasi yang dipilih untuk pembangunan fasilitas karantina Covid-19 yaitu memanfaatkan lahan seluas 20 hektar dari total luas area 80 hektar di Pulau Galang, tepatnya kawasan eks pengungsi Vietnam. Area pengembangannya berjarak 60 km dari Bandara Hang Nadim dan 56 km dari Kota Batam.
Baca Juga: Bangunan Utama untuk Fasilitas Karantina Covid-19 di Batam Sudah 95%
Rencana kapasitas tampung Fasilitas Penampungan/Karantina/Observasi adalah 1.000 tempat tidur. Pada Tahap I akan dibangun 2 gedung bertingkat 2 untuk menampung 360 tempat tidur yang terdiri dari fasilitas observasi sebanyak 340 tempat tidur, sedangkan 20 tempat tidur lainnya merupakan fasilitas ruang isolasi Intensive Care Unit (ICU).
Adapun sebanyak 340 tempat tidur fasilitas observasi akan diprioritaskan terlebih dahulu untuk orang Dalam Pengawasan (ODP) sebanyak 240 tempat tidur dan 100 tempat tidur untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP). Sisanya 640 tempat tidur akan dilaksanakan pembangunan fasilitasnya pada tahap II.
Baca Juga: Tinjau Fasilitas Karantina Covid-19 di Batam, Jokowi: Kita Siap Hadapi Corona
Pembangunannya dibagi menjadi 3 Zonasi, yakni Zona A (Renovasi Eks Sinam) meliputi gedung penunjang seperti mess petugas, dokter dan perawat, gedung sterilisasi, gedung farmasi, gedung gizi, laundry, gudang dan power house. Sementara Zona B meliputi fasilitas penampungan dan fasilitas pendukung seperti ruang isolasi, ruang observasi, Laboratorium, ruang sterilisasi, GWT, Central Gas Medik, instalasi jenazah, landasan helicopter (helipad), dan zona utilitas.
Selain itu di sekitar fasilitas utama juga akan dilengkapi ruang tindakan, ruang penyimpanan mobile rontgen, ruang laboratorium, dapur, renovasi bangunan eksisting untuk bangunan penunjang, fasilitas air bersih, air limbah, drainase, sampah, dan utilitas lainnya, serta ruang alat kesehatan ruang isolasi dan observasi.
Untuk mendukung penyediaan air bersih pada fasilitas, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai Sumatera IV Ditjen SDA telah menyelesaikan pemasangan pipa transmisi air baku sepanjang 13,8 km bersumber dari Waduk Monggak Rempang. Tampungan air ini menjadi pilihan untuk sumber air baku fasilitas karena memiliki debit air yang cukup yakni sebesar 232 liter/detik dan lokasinya tidak jauh dari Pulau Galang yakni berjarak 16 km. Waduk ini memiliki volume tampung 5,1 juta m3 dengan luas genangan 154, 6 hektar.
Selanjutnya juga telah dilakukan pengerukan dan perluasan Embung Camp Vietnam dari luas eksisting 0,082 hektar menjadi 0,67 hektar. Kemudian pekerjaan galian seluas 6500 m3 dan timbunan 2000 m3 serta pemasangan Instalansi Pengolahan Air (IPA) dengan kapasitas 5 liter/detik dan reservoir berkapasitas 50 m3 dari Waduk Monggak Rempang yang sudah dilakukan uji coba.
(Feby Novalius)