JAKARTA - Bank Indonesia akan melakukan intervensi pasar dengan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar USD4,3 miliar. Penerbitan global ini dilakukan dalam tiga bentuk surat berharga global yaitu Surat Berharga Negara (SBN) seri RI1030, RI 1050, dan RI 0470.
Gubernur Bank Indonesia mengatakan, pasca penerbitan ini, pihaknya akan langsung masuk ke pasar dengan membeli surat utang pemerintah di pasar perdana dalam keadaan tidak normal (abnormal). Kondisi ini terjadi ketika suku bunga yield terlalu tinggi ataupun jika pasar tak mungkin lagi bisa menyerap.
Baca juga: Ringankan Beban Defisit APBN, RI Mau Tambah Utang Baru USD7 Miliar
“Agar kalau kapasitas pasar enggak cukup, misalnya suku bunga melonjak tinggi, dalam konteks ini lah kemudian BI diperbolehkan dalam pengaturan perhitungkan membeli dari pasar perdana,” ujarnya dalam rapat virtual dengan DPR, Rabu (8/4/2020)
Menurut Perry, penerbitan global bond oleh pemerintah sendiri menjadi salah satu solusi untuk menutupi defisit APBN yang akan melebar. Adapun defisit APBN sendiri diproyeksi melebar menjadi Rp853 triliun atau 5,07% dari Produk Domestik Bruto (PDB).