JAKARTA - Rentetan paket kebijakan stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk penanganan virus corona dinilai masih kurang. Pasalnya masih ada beberapa hal yang belum tercover oleh stimulus yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Pengamat Ekonomi Indef Bhima Yudhistira mengatakan, paket kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah untuk melindungi masyarakat menengah bawah masih belum cukup. Bahkan jika dilihat dengan anggaran yang disiapkan dalam jaring pengaman sosial, pemerintah masih kalah dari negara tetangga Malaysia.
Indonesia menganggarkan Rp405 triliun untuk program jaring pengaman sosial penanggulangan virus corona. Sementara Malaysia, nilainya hampir Rp1.000 triliun atau dua kali lipat dari Indonesia.
"Masih kurang ya. Seharusnya pemerintah bisa lebih berani melindungi lapisan menengah bawah. Khususnya pekerja informal dan buruh harian," ujarnya kepada Okezone, Kamis (9/4/2020).
Menurut Bhima, hampir seluruh kebutuhan sehari-hari masyarakat ditanggung oleh pemerintah Malaysia. Bahkan tanggungan bukan hanya pada kebutuhan pokok seperti pangan saja, tapi kebutuhan sehari-hari lainnya pun diberikan stimulus oleh pemerintah.
Jika di Indonesia hanya memberikan diskon listrik untuk pelanggan 900 VA subsidi, di Malaysia justru menyiapkan juga alokasi anggaran untuk internet gratis. Tak tanggung-tanggung Rp2,2 triliun disiapkan oleh pemerintah untuk memenuhi kebutuhan ini.
"Di Malaysia itu jangankan soal diskon listrik ya, dan bantuan sosial. Mereka mengalokasikan gratis internet setara Rp2,2 triliun untuk seluruh masyarakat," kata Bhima