JAKARTA - Pemerintah menyebut skenario lebih berat akibat pandemi virus corona atau Covid-19 adalah meningkatnya jumlah angka pengangguran di Indonesia. Padahal dalam 5 tahun terakhir, angka pengangguran ini terus mengalami penurunan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dengan melihat sejumlah indikator seperti capital inflow ke Indonesia negatif, nilai tukar Rupiah terdepresiasi hingga perekonomian global terancam akan resesi. Hal ini menjadi dasar atau base line pemerintah dalam melihat situasi ekonomi tahun ini.
Baca Juga: 700.000 Pekerja di AS Jadi Pengangguran
Untuk angka pengangguran, Sri Mulyani mengatakan, selama ini sudah konsisten mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir. Tapi dalam situasi pandemi Covid-19 kemungkinan akan angka pengangguran mengalami kenaikan.
"Skenario berat ada kenaikan sampai 2,9 juta orang pengangguran baru dan skenario lebih berat ada kenaikan 5,2 juta," tuturnya, dalam telekonferensi, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Virus Corona Berdampak pada 701 Ribu Orang Kehilangan Pekerjaan di AS
Hal ini juga membuat pertumbuhan ekonomi diprediksi akan menurun. Di mana pada base line sebelumnya, ekonomi Indonesia diprediksi akan mencapai 5,3%, tapi dalam situasi dan tekanan seperti sekarang akan turun pada level di 2,3%.
"Bahkan dalam sitauasi snagat berat mungkin menurun sampai negatif growt. Ini pasti akan berdampak pada sosial dan pembangunan kita," tuturnya.
(Feby Novalius)