"Ini yang mendrive penurunan harga minyak yang sangat luar biasa, hanya setengahnya dari yang ditargetkan dari RKAP 2020," ujarnya, Jakarta, Kamis (16/4/2020).
Baca juga: Rumah Sakit BUMN Siapkan Layanan Drive Thru Tes Virus Corona
Kedua, lanjutnya, berkaitan akan permintaan (demand) baik di dunia maupun di Indonesia sendiri. Hal ini berpengaruh ke pendapatan PT Pertamina.
Selain itu, dirinya mengatakan, depresiasi Rupiah mempengaruhi belanja dan penjualan Pertamina. "Karena apa, karena kita melakukan perbelanjaan dalam bentuk dolar tapi harga jual dipatok dalam Rupiah," ujarnya.
(Fakhri Rezy)