Drama Sebabak Belva, antara Stafsus Milenial vs CEO Ruangguru

Rani Hardjanti, Jurnalis
Kamis 23 April 2020 13:44 WIB
(Foto: Instagram)
Share :

Terseretnya Belva dalam Pusaran Polemik

Di sinilah letak persoalannya. Ruangguru menjadi salah satu mitraplatform digital Program Kartu Prakerja. Nama Belva pun terseret. Belva dituding sebagai Stafsus yang melakukan abuse of power.

Namun dalam postingan akun Twitter milik Belva, dia membantah tudingan miring terhadap dirinya. Menurutnya, banyak asumsi mengenai proses pemilihan mitra untuk prakerja, dan keterkaitan dirinya terhadap pengambilan keputusan mengenai kebijakan tersebut.

"Saya TIDAK IKUT dalam pengambilan keputusan apapun di program prakerja termasuk besaran anggarannya maupun mekanisme teknisnya. Semua dilakukan independen oleh Kemenko Perekonomian dan Manajemen Pelaksana (PMO). Dapat dicek di semua daftar kehadiran rapat mengenai prakerja bersama Kemenko dan PMO, saya tidak pernah hadir," tegas Belva dalam cuitannya pada 15 April 2020.

Menurutnya, penentuan mitra juga kemudian dilakukan independen oleh Kemenko dan PMO, tanpa intervensi siapa pun. "Tidak benar bahwa seakan-akan kebijakan ini menguntungkan salah satu pihak, karena prosesnya jelas, dan mitra pun jumlahnya saat ini puluhan, dengan total >2000 kelas dari berbagai bidang," ujarnya.

Baca juga: Dana Pra-Kerja Rp3,55 Juta Hanya Bisa Dicairkan Satu Kali, Gunakanlah Sebaik-baiknya

Belva juga meluruskan bahwa kebijakan prakerja adalah bagian dari kampanye Presiden Jokowi dari pertengahan tahun 2019. Sementara dirinya ditunjuk sebagai staf khusus di November 2019. Kebijakan program prakerja sudah dilakukan sebelum diirnya menjadi staf khusus

"Skill Academy juga sudah didirikan dr tahun lalu, dan merupakan ekstensi dari produk Ruangguru lainnya. Pemasaran Skill Academy di berbagai media sudah dilakukan sejak tahun 2019 termasuk di TV, digital, KOL, dan lain lain. Sudah berjalan dgn >1juta user. Sehingga mungkin wajar jika terpilih jd salah satu (dari banyak) mitra, terlepas dari saya adalah stafsus atau bukan. Saya sekali lagi tidak ikut dalam keputusan apapun, bukan pejabat pengadaan, bukan Pejabat Pembuat Komitmen, dll," tegasnya.

Bhima vs Belva

Setelah Belva menuliskan apa yang sebenarnya terjadi, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menantang staf khusus milenial Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara untuk melakukan debat terbuka tentang berbagai isu dan kebijakan pada masa perebakan virus corona.

Bhima mengatakan, milenial adalah generasi yang diharapkan membawa perubahan, berani melawan arus, tidak berada dalam lingkungan oligarki. "Oleh karena ini publik ingin melihat gagasan apa yang bisa ditawarkan Milenial ditengah pandemi. Ini undangan debat terbuka sesama Milenial, dalam rangka membangun kesadaran intelektual. Saya berharap kawan @belvadevara bisa memenuhi undangan ini," tulis Bhima dalam akun Instagramnya.

Bhima pun menantang Belva untuk berani melakukan debat terbuka terkait Kartu Prakerja yang justru dinilai sarat konflik kepentingan. "Saya berharap Belva bisa memenuhi undangan ini," tegas Bhima, pada 20 April 2020.

Namun, debat terbuka itu tidak pernah ada. Belva justru menulis sebuah surat terbuka, yang diposting dalam media sosialnya. Dalam surat tersebut, dia menyampaikan informasi terkait pengunduran diri saya sebagai Staf Khusus Presiden. Pengunduran diri tersebut telah sampaikan dalam bentuk surat kepada Bapak Presiden tertanggal 15 April 2020, dan disampaikan langsung ke Presiden pada tanggal 17 April 2020. ⁣

Seperti yang telah dijelaskan oleh Kementerian Koordinator Perekonomian dan Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja (PMO), lanjutnya, proses verifikasi semua mitra Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan. Menurutnya, pemilihan pun dilakukan langsung oleh peserta pemegang Kartu Prakerja.⁣

"Namun, saya mengambil keputusan yang berat ini karena saya tidak ingin polemik mengenai asumsi/persepsi publik yang bervariasi tentang posisi saya sebagai Staf Khusus Presiden menjadi berkepanjangan, yang dapat mengakibatkan terpecahnya konsentrasi Bapak Presiden dan seluruh jajaran pemerintahan dalam menghadapi masalah pandemi Covid-19," tulisnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menerima surat pengunduran diri dari CEO Ruang Guru itu. Sekretaris Kabinet, Pramono Anung membenarkan hal itu kepada wartawan, Selasa (21/4/2020).

Pramono menuturkan, Jokowi menerima pengunduran diri Belva dan memahami alasan pengunduran dirinya itu.

"Dari awal Bapak Presiden menginginkan anak-anak muda yang berpotensi seperti Belva untuk bergabung dalam pemerintahan sehingga bisa berkontribusi dengan gagasan-gagasan inovatif, kreatif sekaligus memberikan ruang belajar bagi anak-anak muda terkait tata kelolaa pemerintahan," tuturnya.

Dia mengatakan, keikutsertaan Ruang Guru dalam Kartu Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku dan tidak ada konflik kepentingan di dalamnya. Menurutnya, Menko Perekonomian telah memastikan proses verifikasi mitra Prakerja sudah berjalan sesuai aturan yang berlaku, dan tidak ada keterlibatan yang memunculkan konflik kepentingan dalam hal ini.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya