Drama Sebabak Belva, antara Stafsus Milenial vs CEO Ruangguru

Rani Hardjanti, Jurnalis
Kamis 23 April 2020 13:44 WIB
(Foto: Instagram)
Share :

Polemik Program Kartu Prakerja

Program Kartu Prakerja terus menuai riak. Banyak menilai program tersebut tidak tepat sasaran sebab PHK yang terjadi saat ini lantaran kondisi shock karena lesunya suplai dan deman. Sementara korban PHK adalah mereka yang memiliki skill. Bahkan para buruh beranggapan yang dibutuhkan saat ini adalah uang tunai daripada pelatihan secara online yang ternyata bisa didapat secara gratis di YouTube.

Pemerintah menyebut ada sekitar 168.111 orang yang lolos program kartu Pra-Kerja pada gelombang pertama. Angka ini lebih rendah dibandingkan target semula 200.000 orang lolos.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra-Kerja Denni Puspa Purbasari mengatakan, ada beberapa alasan mengapa para peserta tidak lolos. Salah satu yang paling banyak adalah karena kualitas selfie yang kurang baik.

Bahkan jumlah yang tidak memenuhi syarat pada kualitas foto ini tidak sedikit. Tercatat ada sekitar 30.000 peserta yang tidak lolos kartu pra kerja karena tidak lulus tresshold seperti upload foto selife.

Padahal tresshold yang digunakan sama dengan pendaftaran online lembaga-lembaga lainnya. Oleh karena itu, untuk dijadikan pelajaran bagi para peserta yang akan mendaftar, pengambilan foto menjadi sangat penting.

"Ada 30.000 yang tidak bisa melewati threshold yang ditetapkan. Threshold-nya sama kita gunakan katakanlah seperti yang biasa digunakan oleh lembaga-lembaga. Di sini penting untuk diketahui bisa jadi karena itu cara mengambil selfie-nya kurang tepat misalkan satu blur, yang kedua pakai kacamata, yang ketiga kupingnya nggak kelihatan, yang keempat miring, yang kelima berbayang-bayang atau gelap, keenam pakai topi. Itu kemudian membuat face recognition-nya kurang berhasil," ujarnya

Dicaci Tapi Dicari

Polemik tentang kartu pra kerja ternyata tidak membuat antusiasme masyarakat untuk mendaftar surut. Hal terbukti dari data user yang register hingga saat ini sudah mencapai 7 juta masyarakat.

Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Pra Kerja Denni Puspa Purbasari mengatakan jumlah 7 juta pendaftar ini merupakan data yang didapat akumulasi dari gelombang pertama dan kedua. Sementara untuk yang baru bergabung pada gelombang kedua jumlahnya mencapai 1 juta user.

"Total jumlah user yang telah bergabung di batch kedua. Kalau tadi akumulasi, kalau yang ini betul-betul yang bergabung di batch kedua jumlahnya sudah sampai 1.44.312 di jam 16.17 WIB," ujarnya.

Angka pendaftar ini masih akan terus bertambah secara dinamis. Menginga penutupan pendaftaran batch kedua ini akan dilakukan pada besok sore pukul 16.00 WIB.

"Untuk pendaftaran gelombang kedua akan kami tutup besok, Kamis jam 16.00 WIB," ucapnya.

Menurut Denni, banyaknya jumlah pendaftar ini membuktikan kebutuhan akan pelatihan untuk pekerjaan masih sangat tinggi. Selain itu hal ini juga membuktikan jika pemerintah dapat menciptakan sebuah mekanisme pendaftaran yang itu mudah bagi masyarakat Indonesia.

"Angka yang begitu tinggi ini buktikan pemerintah dapat ciptakan mekanisme pendaftaran yang inklusif, accesable, mudah bagi masyarakat Indonesia yang itu refleksikan animo masyarakat di tambah dengan kemudahan untuk daftar plus informasi yang sampai ke masyarakat," jelasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya