Jika jembatan ini sudah 100% tersambung dan beroperasi secara penuh, maka konektivitas serta mobilitas orang dan barang di lintas selatan Kaliamantan akan semakin lancar. Jarak tempuh dari Balikpapan ke Penajam yang sebelumnya mencapai 5 jam melalui jalur laut akan jauh lebih singkat yaitu menjadi 1 jam saja lewat darat via Balikpapan - Kariangau - Jembatan Pulau Balang - Simpang Gersik - Penajam. Hal ini tentu akan memudahkan masyarakat umum dan pengusaha dalam melakukan perjalanan atau distribusi logistik.
Selain menjadi askes darat utama menuju lokasi Ibu Kota Negara baru, adanya Jembatan Pulau Balang juga mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah di Kalimantan Utara dan sekitarnya. Transportasi dari Pelabuhan Peti Kemas Karingau Balikpapan akan semakin lancar sehingga akan mengembangkan Kawasan Industri Karingau (KIK).
Sebagai informasi, tahapan pembangunan Jembatan Pulau Balang bentang panjang dimulai pada tahun 2013 (Kontrak Pertama) yaitu pembangunan abutment dan pilar K1-K2. Kemudian kontrak kedua dimulai pada tahun 2015 sampai dengan awal 2018 dengan pekerjaan pondasi dan dilanjutkan pekerjaan pile cap dan pylon. Pekerjaan lantai jembatan dilakukan paralel dengan bagian puncak pylon dikerjakan mulai pertengahan tahun 2019.
(Feby Novalius)