JAKARTA - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa krisis Covid-19 memerlukan Unprecedented Policies atau kebijakan yang belum pernah terjadi sebelumnya di mana kebijakan pemutusan sebaran virus dikombinasikan dengan kebijakan ekonomi.
“Kecepatan pemulihan ekonomi tergantung kepada kombinasi kebijakan yang pas antara kebijakan pemutusan sebaran virus (virus containment secara maksimum) dan kebijakan ekonomi (intervensi kebijakan ekonomi yang maksimum),” ungkapnya seperti dilansir laman setkab, Jakarta, Kamis (7/5/2020).
Baca Juga: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Makin Berat, Bisa Minus 0,4%?
Dalam outlook target pembangunan yang sudah disusun oleh Bappenas, Menteri PPN sebutkan pertumbuhan ekonomi di tahun 2021 akan meningkat sebesar 5,3%.
“Begitu pula tingkat kemiskinan dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang sempat digambarkan menurun pada outlook 2020 maka akan terjadi perubahan di outlook 2021,” imbuh Suharso.
Baca Juga: Tumbuh 2,97%, Presiden Jokowi: Ekonomi RI Relatif Baik Dibandingkan Negara Lain
Outlook inilah, menurut Menteri PPN, yang kemudian menjadi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2021.
“RKP 2021 akan dilaksanakan dengan memberikan penekanan terhadap agenda pembangunan tertentu, yang relevan terhadap situasi yang dihadapi dan intervensi yang akan dilakukan pada tahun 2021,” jelas Kepala Bappenas.