Selain masalah tarif lanjut Sigit, pihaknya juga tengah mengkaji perubahan skema penjualan tiket. Kementerian Perhubungan berencana untuk menerapkan sistem jual beli tiket secara online untuk menghindari kerumumnan penumpang.
Salah satu yang akan didorong untuk menjual tiket secara online adalah untuk angkutan darat bus antar kota antar propinsi (AKAP). Menurutnya, penerapan penjualan tiket secara online sulit sekali dilakukan.
"Kita dorong mempercepat dengan cashless. Kalau dulu kita bicara angkutan umum di bus AKAP itu susah sekali, semua orang datang ke terminal, transaksi di terminal," jelas Sigit.
Oleh karena itu lanjut Sigit, pandemi virus corona ini menjadi titik balik agar seluruh penjualan tiket bus AKAP dilakukan secara online. Selain menghidari penularan virus corona juga bisa mempercepat transkasi karena tidak perlu lagi ada antrean di terminal.
"Ke depan dengan kondisi ini ya mau tidak mau itu yang kita terapkan, mempercepat proses. Kalau tol berhasil ya AKAP belum berhasil, masih lambat prosesnya," kata Sigit.
(Fakhri Rezy)